Rabu, 04 April 2012

Terobosan Baru dengan GRANDONG (Kendaraan Sepeda Motor) Pengangkut Kayu untuk medan Berat

Sepeda Motor hasil modifikasi untuk pengangkutan kayu dari hutan-hutan yang tidak bisa dilalui Truk

Walau curah hujan  sangat tinggi tapi penebangan di wilayah KRPH Cibeureum BKPH Cibingbin KPH Kuningan tetap dilakukan , karena di tuntut untuk penanaman bibit Kayu Jati baru jenis unggulan PERHUTANI dengan jenis Stek Pucuk yang telah  jadi projek percontohan di Jawa Barat.

Kendala di lapangan saat ini adalah angkutan jenis TRUK tidak bisa masuk lokasi tebangan, namun berkat kejelian KRPH Cibeureum YANA HERYANA di bantu kedua mandor tebangnya ACE IRSADUL UBAD dan DUDUNG A.K  membuat terobosan baru untuk angkutan dari lokasi TEBANGAN  ke TPK dengan menggunakan sepeda motor yang biasa di sebut GRANDONG . “Tadinya saya menghadapi tebangan ini sangat bingung dengan angkutan TRUK karena jalan yang akan dilalui karena musim hujan pasti sangat susah, sementara produksi kayu harus segera bisa ter angkut ke TPK, Namun saya lihat di daerah Salem terlihat banyak sekali motor-motor pengangkut kayu. Akhirnya saya ambil alternatif lain mengundang ojeg motor untuk mengangkut hasil tebangan. Dan akhirnya kendala tersebut bisa teratasi.” Ujar Yana Heryana  KRPH CiBEREUM.

Lokasi tebangan di petak 43A seluas 10 Ha jenis tebangan B1/pembersihan lahan. Dan jarak dari lokasi tebangan ke TPK sekitar 1.5 Km dengan kondisi jalannya sangat berat di tambah licin karena curah hujan. Namun berkat kerja keras KRPH Yana di Bantu ACE IRSADUL UBAD kordinator tanaman dan DUDUNG A.K Polter sekaligus mandor tebang kendala yang ada di lapangan bisa di atasi dan target untuk tanaman baru akan segera tercapai. Dan penanamanpun akan bisa segera dilakukan kata ACE lebih jauh menerangkan kepada HR. “Dengan adanya ojeg sepeda motor pengangkut kayu ini pekerjaan saya bisa sedikit ringan walau kadang khawatir melihat motor dengan muatan berat penuh potongan +kayu-kayu itu seakan ada rasa takut juga melihatnya, tapi mereka sangat profesional sekali mengendarai motornya walau di jalan yang sangat susah.”kata DUDUNG A.K mandor tebang di lokasi itu.

Terkait dengan ongkos angkutan itu mereka di bayar oleh pihak PERHUTANI sebesar Rp 90.000/M3. Sehari mereka bisa mengangkut 1.3 m3 atau bisa menghasilkan Kurang lebih Rp 125.000 Kotor belum dipotong makan dan BBM. “Sekali angkut saya bisa membawa 5-7 potong kayu jati ukuran panjang 200CM  dan sehari bisa 3-4 balik ,pa. Dengan keadaan ekonomi yang saat ini susah sekai akhirnya saya ikut temen jadi ojeg motor pengangkut kayu,walau resikonya sangat berat salah-salah perhitungan kita bisa jatuh tertimpa kayu pula, saya bekerja taruhannya nyawa pa... tapi demi kebutuhan anak-anak  sekolah dan makan nya terpaksa saya lakukan pekerjaan yang penuh resiko ini.” Kata Yanto dan Rus pengemudi GRANDONG lebih jauh kepada HR.. {ACENG SURYA}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar