Tata Dulhatta[kanan] KRPH Cileuya didampingi
Ucu Nursamsu salah
satu POLTER di Rumdin KRPH CILEUYA
|
Kuningan,HR.PERUM
PERHUTANI KPH Kuningan saat ini menggalakan KOMSOS (Komunikasi Sosial) dengan
masyarakat setempat dan LMDH di wilayah pemangkuan Hutan masing-masing .
Seperti yang saat ni di galakan Tata Dulhatta KRPH Cileuya beserta jajarannya
yang termasuk wilayah kerja BKPH Cibingbin.
Tata Dulhatta mengadakan
KOMSOS setiap berada dimanapun dilapangan maupun kunjungan dari rumah ke rumah.
Memberikan arahan atau pemahaman diantaranya : Apa mampaat hutan,apa dampak
terhadap MDH bila hutan Gundul,atau sangsi terhadap para pelaku tindak pidana
hutan. Pengertian PHBM,kontribusi Perum PERHUTANI secara tidak langsung bagi peningkatan
penghasilan hidup MDH, tuturnya kepada wartawan koran ini.
Tata
tidak bosan selalu mengajak personilnya untuk silaturahim kepada tokoh
masyarakat setempat dan para ketua serta anggota LMDH untuk komunikasi sosial tentang
menjaga lingkungan hutan dari bahaya hutan akibat kebakaran hutan dan pencurian
kayu. Dengan giatnya acara tersebut sering dilakukan jajaran KRPH Cileuya
akhirnya masyarakatpun sadar saling menjaga lingkungan wilayah hutan. Hutan
Pangkuan yang ada di wilayah KRPH Cileuya ada di desa Cileuya terdiri dari
petak 35 A-B-C,Desa Cihanjaro petak 33-34-37-38,desa Simpayjaya petak 32,
Tanjungkerta petak 22-23 dan desa Kawungsari petak 25-26. Seluruhnya seluas
723,60 Ha dan semuanya adalah hutan Produktif dan terdiri dari kayu jati KU
(Kelas Umur,red) 1 dan 2. Secara keseluruhan wilayah kerja KRPH Cileuya terdiri
dari 11 Petak dan 47 Anak Petak yang dijaga oleh 3 personil mandor 4 termasuk
Tata sendiri.
“Kalau mengingat jumlah personil hutan seluas
723 hektar lebih secara otomatis hutan ini tidak terawasi tapi berkat adanya
KOMSOS bersama masyarakat dan LMDH akhirnya saling menjaga dan saling mengawasi
dan hasilnya kondusif. Untuk rencana tanam 2013 kita sudah persiapkan lahan di
Petak 37 B seluas 19,20 Ha.”kata Tata Dulhatta lebih jauh kepada HR. “Dan
tingkat keberhasilan tanaman jati yang termasuk KU 1 dan 2 sangat bagus tapi
untuk kendala dilapangan adalah menjaga Jati KU 2 Karena rawan pencurian
umumnya jati KU 2 mudah dibawa dan bisa
untuk dipakai kayu perkakas oleh pencuri, dan Alhamdulillah berkat seringnya
diadakan acara KOMSOS tersebut kita mendapat laporan masyarakat setempat bisa
mendapatkan kayu temuan jenis jati yang dikubur sebanyak 6 m3 sudah dikirim ke
TPN . Satu lagi kendala diwilayah kami adalah TENURIAL/Sengketa terjadi di petak
38 A seluas 1,6 Ha didusun Calingcing desa Cileuya berdiri 10 rumah semi
permanen,dan mereka yang menduduki tanah Perum PERHUTANI siap membongkarnya dan
pindah kelahan miliknya masing-masing.”tambah Tata lebih jauh.
Lebih jauh Tata
Dulhatta berharap yang dibenarkan Ucu Nursamsu salah satu bawahannya dengan
adanya bendungan serapan air Dadap Blendung yang ada di wilayah hutan pangkuan
desa Cihanjaro yang ada di Petak 33 B seluas 7,20 Ha harus diadakan Pengkayaan
dengan pohon beringin dan pohon yang bisa menampung air jarak 50 meter dari
bibir bendungan.”Kalau saya boleh usul dengan adanya bendungan Dadap Blendung
yang airnya digunakan masyarakat untuk mengairi sawahnya mari kita sama-sama
menghijaukan lingkungan bendungan tersebut dengan pohon beringin dan pohon yang
bisa menampung air.” Harap Tata lebih jauh yang dibenarkan UCU Nursamsu sambil
menutup perbincangan dengan HR..( ACENG/UJANG.P/NICKO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar