Selasa, 16 Oktober 2012

KRPH Cileuya Giat Galakan KOMSOS


Tata Dulhatta[kanan] KRPH Cileuya didampingi 
Ucu Nursamsu salah satu POLTER  di Rumdin KRPH CILEUYA
Kuningan,HR.PERUM PERHUTANI KPH Kuningan saat ini menggalakan KOMSOS (Komunikasi Sosial) dengan masyarakat setempat dan LMDH di wilayah pemangkuan Hutan masing-masing . Seperti yang saat ni di galakan Tata Dulhatta KRPH Cileuya beserta jajarannya yang termasuk wilayah kerja BKPH Cibingbin.

Tata Dulhatta mengadakan KOMSOS setiap berada dimanapun dilapangan maupun kunjungan dari rumah ke rumah. Memberikan arahan atau pemahaman diantaranya : Apa mampaat hutan,apa dampak terhadap MDH bila hutan Gundul,atau sangsi terhadap para pelaku tindak pidana hutan. Pengertian PHBM,kontribusi Perum PERHUTANI secara tidak langsung bagi peningkatan penghasilan hidup MDH, tuturnya kepada wartawan koran  ini.

Tata tidak bosan selalu mengajak personilnya untuk silaturahim kepada tokoh masyarakat setempat dan para ketua serta anggota LMDH untuk komunikasi sosial tentang menjaga lingkungan hutan dari bahaya hutan akibat kebakaran hutan dan pencurian kayu. Dengan giatnya acara tersebut sering dilakukan jajaran KRPH Cileuya akhirnya masyarakatpun sadar saling menjaga lingkungan wilayah hutan. Hutan Pangkuan yang ada di wilayah KRPH Cileuya ada di desa Cileuya terdiri dari petak 35 A-B-C,Desa Cihanjaro petak 33-34-37-38,desa Simpayjaya petak 32, Tanjungkerta petak 22-23 dan desa Kawungsari petak 25-26. Seluruhnya seluas 723,60 Ha dan semuanya adalah hutan Produktif dan terdiri dari kayu jati KU (Kelas Umur,red) 1 dan 2. Secara keseluruhan wilayah kerja KRPH Cileuya terdiri dari 11 Petak dan 47 Anak Petak yang dijaga oleh 3 personil mandor 4 termasuk Tata sendiri.

 “Kalau mengingat jumlah personil hutan seluas 723 hektar lebih secara otomatis hutan ini tidak terawasi tapi berkat adanya KOMSOS bersama masyarakat dan LMDH akhirnya saling menjaga dan saling mengawasi dan hasilnya kondusif. Untuk rencana tanam 2013 kita sudah persiapkan lahan di Petak 37 B seluas 19,20 Ha.”kata Tata Dulhatta lebih jauh kepada HR. “Dan tingkat keberhasilan tanaman jati yang termasuk KU 1 dan 2 sangat bagus tapi untuk kendala dilapangan adalah menjaga Jati KU 2 Karena rawan pencurian umumnya jati KU 2  mudah dibawa dan bisa untuk dipakai kayu perkakas oleh pencuri, dan Alhamdulillah berkat seringnya diadakan acara KOMSOS tersebut kita mendapat laporan masyarakat setempat bisa mendapatkan kayu temuan jenis jati yang dikubur sebanyak 6 m3 sudah dikirim ke TPN . Satu lagi kendala diwilayah kami adalah TENURIAL/Sengketa terjadi di petak 38 A seluas 1,6 Ha didusun Calingcing desa Cileuya berdiri 10 rumah semi permanen,dan mereka yang menduduki tanah Perum PERHUTANI siap membongkarnya dan pindah kelahan miliknya masing-masing.”tambah Tata lebih jauh.

Lebih jauh Tata Dulhatta berharap yang dibenarkan Ucu Nursamsu salah satu bawahannya dengan adanya bendungan serapan air Dadap Blendung yang ada di wilayah hutan pangkuan desa Cihanjaro yang ada di Petak 33 B seluas 7,20 Ha harus diadakan Pengkayaan dengan pohon beringin dan pohon yang bisa menampung air jarak 50 meter dari bibir bendungan.”Kalau saya boleh usul dengan adanya bendungan Dadap Blendung yang airnya digunakan masyarakat untuk mengairi sawahnya mari kita sama-sama menghijaukan lingkungan bendungan tersebut dengan pohon beringin dan pohon yang bisa menampung air.” Harap Tata lebih jauh yang dibenarkan UCU Nursamsu sambil menutup perbincangan dengan HR..( ACENG/UJANG.P/NICKO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar