Majalengka,HR. PILKADES Maniis kecamatan Cingambul
baru saja usai dilaksanakan , senin 16 Desember 2013 yang dimenangkan H ABDUL
KHOLIK nomor urut 2 dengan perolehan suara 1738 Namun dalam PILKADES kali ini
banyak dugaan-dugaan kecurangan PANITIA 11 dalam data pemilih menurut penuturan beberapa warga yang
disampaikan kepada Wartawan Koran ini. Dugaan tersebut karena terbukti
banyaknya pelanggaran yang ditemukan masyarakat karena banyak masyarakat luar desa ikut serta memberikan hak
pilih seperti Sdr Engkos Warga Desa
Gunungmanik Kecamatan Talaga , Ny. Entin Warga Desa Gunungmanik Kecamatan
Talaga juga.
Hal ini
terbukti juga banyak dugaan masyarakat mengarah kearah dugaan manifulasi data
dari DPT (Daptar Pemilih Tetap) yang ada dari dua desa tersebut, yaitu masuk
dalam Data di Desa Maniis dan Gunungmanik yang
membuat para TIM SUKSES pasangan nomor 1 yaitu H Tata Johardinata merasa
tidak puas bahkan tidak percaya dengan hasil PILKADES Maniis Kecamatan
Cingambul Kabupaten Majalengka.Bahkan Tim
Sukses meminta intansi terkait untuk menggagalkan PILKADES Maniis demi Hukum.
Karena telah terjadi kecurangan dengan data dan bukti yang ada di dapatkan dari dua desa Yaitu Desa
Maniis Kecamatan Cingambul dan Desa Gunungmanik Kecamatan Talaga, bahkan
menurut keterangan salah satu warga yang tidak mau nama nya di korankan ada
lima orang warga Bandung yang telah bermukim puluhan tahun ikut memberikan
suara di PILKADES Maniis tersebut. Yaitu keluarga besar H Didi Mardi, apakah
keluarga itu tidak punya KTP Bandung ini merupakan dugaan yang di sikapi Tim
Sukses. “Sekarang sesuai bukti DPT dari dua desa yaitu Desa Maniis dan
Gunungmanik seperti Engkos terdaptar didesa Gunungmanik nomor urut 219 dan di
desa Maniis nomor urut 49 blok Ciburang. Sedangkan Entin nomor urut 281 di DPT Desa Gunungmanik dan DPT Desa Maniis
Blok Ciburang nama tersebut terdaptar dengan nomor urut 31. Ini saja sudah bisa
di buat bukti otentik bahwa kedua orang tersebut mempunyai identitas ganda. Dan
ini merupakan kesalahan patal dalam pendataan pihak PANITIA 11 PILKADES Maniis.
Jadi kami minta pihak terkait bisa memproses permasalahan yang ada di dalam
PILKADES ini” ujar salah satu warga yang namanya tidak mau disebut kepada
wartawan Koran ini.
Sementara H
Tata calon nomor urut 1 merasa kecewa dengan sikap PANITIA 11 karena tidak
transparan dalam sosialisasi awal seperti dalam PENGUNDIAN nomor urut tidak hadirnya
nomor urtu 2 sementara dalam pembacaan Vissi Misi bahwa dirinyapun tidak di undang.
Sehingga dalam hal ini dia merasa dicurangi dari awal pendaftaran sampai
selesainya pemilihan, sementara dalam pelunasan estimasi biayapun tidak ada
tawar menawar karena menurut H Tata estimasi biaya 70 jt itu sangat besar
mengingat waktu PILKADES Cintaasih hanya Rp 50.5 juta. ini merupakan ketidak
puasan H Tata seperti yang dituturkan kepada HR.“Saya betul-betul merasa tidak
puas dan kecewa merasa di dholimi karena dari awal sudah ada aura kecerangan
panitia 11, coba bapa lihat di daptar pemilih tambahan perempuan banyak nama
dari blok Ciburang tidak ada keterangan tanggal lahir . Ini yng membuat saya
curiga banyaknya pemilih di bawah umur. Dan ketika diakhir penghitungan bahwa
suara sebanyak 3011 tapi ternyata ada tambahan /penggelembungan suara menjadi
3041 suara.” Tutur H Tata kepada HR merasa kecewa.
“Dan
saya curiga kepada panitia 11 yang
bernama Candri M Mahgandi pada hari pemilihan dia tidak bekerja, dan menurut
aturan ketua dan anggota BPD tidak boleh ikut serta dalam panitia 11 seperti
Yayah S.PdI sebagai anggota BPD ikut sebagai panitia 11,. dan ketua BPD pun
terlihat ikut kerja dalam panitia 11 tersebut,ada apa dengan semua ini,”tambah
H Tata kepada wartawan Koran ini. Selain itu H TATA merasa heran kenapa Pihak calon NOMOR 2 membawa
tempat duduk/kursi dari rumahnya,dan dengan biaya estimasi biaya biasanya ada
bantuan dari ADD /tahun Rp 500.000., dan ada bantuan PEMDA juga buat PILKADES
yang ada di wilayah masing-masing. Panitia 11 seakan tutup mata dengan permasalahan
PILKADES ini…(tim HR,ikin/pepen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar