Selasa, 09 April 2013

SMKN 1 Luragung Tinjau Kembali Program Sekolah Ketarunaan

Drs. Agus Solehudin Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan SMKN 1 Luragung Kab. Kuningan

Kuningan, HR : Peninjauan kembali program sekolah berbasis ketarunaan nampaknya akan dilakukan pihak SMKN 1 Luragung Kab.Kuningan. Namun tidak berarti, semua kegiatan pengembangan dari program ini ditiadakan. Kemungkinan hanya akan terjadi pengurangan dari sejumlah kegiatan yang pernah ada. Demikian diungkapkan Kepala SMKN 1 Luragung Kab.Kuningan melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Drs.Agus Solehudin saat ditemui SN di ruangan kerjanya pada 16/02 lalu. Ia mengatakan, hal itu akan ditempuh berdasarkan analisa dan kajian bersama sehubungan korelasi program ketarunaan bagi para lulusan outputnya dirasakan kurang nampak.

Agus mengupas, pada awalnya gagasan pengembangan ketarunaan mengiblat pada keberhasilan SMK Mundu Cirebon. Hampir seluruh konsep tatanan mengadopsi apa yang diterapkan di sekolah tersebut. Hasilnya cukup luar biasa, sekolahnya dalam waktu relative singkat melejit menjadi sekolah menengah kejuruan favorit khususnya di wilayah Kuningan timur. “Dari data yang kita miliki hampir setiap tahun pendaftaran penerimaan siswa baru sangat bagus,”Ucapnya. Ini menjadi salah satu indikator bahwa eksistensi sekolah mendapat pengakuan positif dari masyarakat.

Namun demikian dalam perjalananya, sekolah sebagai institusi pendidikan akan memiliki beragam kendala dalam mencapai visi serta misinya. Disamping juga lembaga ini senantiasa perlu memperhatikan berbagai aspek wawasan wiyata mandala. Filosofinya terang Agus bagaimana sekolah mampu melakukan cara pandang terhadap diri dan lingkunganya. Hal lain menurutnya, dalam era keterbukaan sekarang, pihak sekolah sangat bersedia menerima saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak. Hal tersebut dimaksudkan agar sekolah dapat memperbaiki kelemahan serta kekurangan yang ada.

“Dari luar kami juga pernah mendapat masukan agar biaya sekolah disini tidak terlalu mahal,”Kata pria yang dikenal aktif diberbagai organisasi ini. Meskipun sebenarnya biaya pendidikan di tempatnya mengajar tidak mahal, namun pihaknya tentu perlu mensikapi untuk meluruskan opini yang berkembang di masyarakat seperti itu. Selain itu ada juga ungkapan dari internal siswa didiknya yang sempat mengeluhkan tingginya mobilitas kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Hal demikian juga perlu dimaknai dengan kearifan. Sebab lambat laun siswa akan merasakan kegiatan belajar menjadi monoton dan melelahkan.

Dari berbagai masukan tersebut, menurut pria pituin  kelahiran Luragung ini pihaknya terus melakukan pengkajian serta racikan agar ditemukan formula terbaik sebagai solusi yang dapat mewakili aspirasi yang berkembang namun dengan tidak mengabaikan kepentingan serta tujuan sekolah sebagai lembaga edukatif. “Inilah salah satu dasar kami akan melakukan peninjauan kembali terhadap pengembangan ketarunaan,”Terangnya. Tapi yang pasti pola kedisiplinan tinggi yang sudah diterapkan sebelumnya baik bagi siswa maupun guru merupakan hal yang terus akan kita pelihara. “Kami berharap disiplin akan menjadi karakter yang membuat lulusan SMKN 1 Luragung memiliki nilai tambah,”Pungkasnya mengakhiri pembicaraan. (NACEP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar