Drs. Agus
Solehudin Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan SMKN 1 Luragung Kab. Kuningan |
Kuningan,
HR : Peninjauan kembali program sekolah berbasis
ketarunaan nampaknya akan dilakukan pihak SMKN 1 Luragung Kab.Kuningan. Namun
tidak berarti, semua kegiatan pengembangan dari program ini ditiadakan.
Kemungkinan hanya akan terjadi pengurangan dari sejumlah kegiatan yang pernah
ada. Demikian diungkapkan Kepala SMKN 1 Luragung
Kab.Kuningan melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Drs.Agus Solehudin
saat ditemui SN di ruangan kerjanya pada 16/02 lalu. Ia mengatakan, hal itu
akan ditempuh berdasarkan analisa dan kajian bersama sehubungan korelasi
program ketarunaan bagi para lulusan outputnya dirasakan kurang nampak.
Agus
mengupas, pada awalnya gagasan pengembangan ketarunaan mengiblat pada
keberhasilan SMK Mundu Cirebon. Hampir seluruh konsep tatanan mengadopsi apa
yang diterapkan di sekolah tersebut. Hasilnya cukup luar biasa, sekolahnya
dalam waktu relative singkat melejit menjadi sekolah menengah kejuruan favorit
khususnya di wilayah Kuningan timur. “Dari data yang kita miliki hampir setiap
tahun pendaftaran penerimaan siswa baru sangat bagus,”Ucapnya. Ini menjadi
salah satu indikator bahwa eksistensi sekolah mendapat pengakuan positif dari
masyarakat.
Namun
demikian dalam perjalananya, sekolah sebagai institusi pendidikan akan memiliki
beragam kendala dalam mencapai visi serta misinya. Disamping juga lembaga ini
senantiasa perlu memperhatikan berbagai aspek wawasan wiyata mandala.
Filosofinya terang Agus bagaimana sekolah mampu melakukan cara pandang terhadap
diri dan lingkunganya. Hal
lain menurutnya, dalam era keterbukaan sekarang, pihak sekolah sangat bersedia
menerima saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak. Hal tersebut
dimaksudkan agar sekolah dapat memperbaiki kelemahan serta kekurangan yang ada.
“Dari
luar kami juga pernah mendapat masukan agar biaya sekolah disini tidak terlalu
mahal,”Kata pria yang dikenal aktif diberbagai organisasi ini. Meskipun
sebenarnya biaya pendidikan di tempatnya mengajar tidak mahal, namun pihaknya
tentu perlu mensikapi untuk meluruskan opini yang berkembang di masyarakat seperti
itu. Selain itu ada juga ungkapan dari internal siswa didiknya yang sempat
mengeluhkan tingginya mobilitas kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Hal
demikian juga perlu dimaknai dengan kearifan. Sebab lambat laun siswa akan
merasakan kegiatan belajar menjadi monoton dan melelahkan.
Dari
berbagai masukan tersebut, menurut pria pituin kelahiran Luragung ini pihaknya terus
melakukan pengkajian serta racikan agar ditemukan formula terbaik sebagai
solusi yang dapat mewakili aspirasi yang berkembang namun dengan tidak
mengabaikan kepentingan serta tujuan sekolah sebagai lembaga edukatif. “Inilah
salah satu dasar kami akan melakukan peninjauan kembali terhadap pengembangan
ketarunaan,”Terangnya. Tapi yang pasti pola kedisiplinan tinggi yang sudah
diterapkan sebelumnya baik bagi siswa maupun guru merupakan hal yang terus akan
kita pelihara. “Kami berharap disiplin akan menjadi karakter yang membuat lulusan
SMKN 1 Luragung memiliki nilai tambah,”Pungkasnya mengakhiri pembicaraan. (NACEP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar