Meski
dalam intensitas yang belum mengkhawatirkan, serangan penyakit padi yang
menimpa lahan pesawahan di Desa Sukasari Kec.Karangkancana Kab.Kuningan
mengundang reaksi para pihak terkait. Salah satunya mendapat respon cepat dari
UPTD PTP3 serta BP3K wilayah setempat. Di bawah komando langsung Kepalanya, H.Jejen
Junadi, SP dan Elon Suparlan jajaran instansi ini dibarengi para petani pemilik
lahan terjun langsung ke lokasi melakukan tindakan penyemprotan.
|
|
Ditemui
disela-sela kegiatan, kepada Wartawan Koran ini H. Jejen mengatakan apa yang
dilakukan pihaknya merupakan bentuk langkah antisipatif agar serangan penyakit
dapat dikendalikan. Sehingga tidak menyebar lebih luas lagi. Ia menuturkan
penyemprotan ditempuh setelah sebelumnya pihak POPT, Nana Kusmana melakukan analisa
dan pantauan di lapangan. “Hasil
laporan POPT ini kemudian kita tindaklanjut dengan mengeluarkan rekomendasi
untuk melakukan pengendalian,”Terangnya.Ia membenarkan, di wilayah itu memang
sekitar dua hektar tanaman padi terserang penyakit ‘blas’. Sisanya diperkirakan
tujuh hektar dikatagorikan lahan terancam. Namun lanjutnya, klasifikasi
serangan masih di bawah ambang ekonomis.
Untuk pengendalian itu, secara konkrit terhadap para
petani, pihaknya memberi bantuan stimulan (perangsang) berupa obat fungisida
bakterisida alami ( Nordox 56 WP ) sebanyak tiga kilogram bagi penanganan
sekitar enam hektar areal yang terkena serangan. Jika tidak mencukupi, Ia
menghimbau agar para petani melakukan swadaya untuk kepentingan pengadaan obat
dimaksud.
Elon Suparlan Kepala BP3K |
Menambahkan hal itu, Nana Kusmana selaku POPT wilayah
setempat mengungkapkan, penyebab utama terjadinya serangan penyakit ini,
disamping karena cuaca sedang memiliki curah hujan tinggi, terjadi juga karena sikap
para petani di lapangan cenderung menggunakan pupuk urea (unsure Nitrogen) terlalu banyak. Sedangkan menurut Nana air
hujan itu sendiri sebenarnya sudah banyak mengandung unsur ‘N’. “Kami optimis
penyemprotan yang dilakukan sekarang dapat
mengendalikan serangan penyakit,”Tandasnya.
Sementara itu para petani yang berada dilokasi ketika
dimintai komentarnya berpendapat sangat respon dengan upaya pihak dinas terkait
melakukan pengendalian hama. Ia berharap kegiatan serupa itu memberi hasil
memuaskan. Mereka menilai serangan penyakit lebih dikarenakan cuaca yang kurang
mendukung. “Peran PPL dari BP3K Ciwaru terhadap para petani sudah sangat baik
mengajari teknis pola tanam,”Ucap Oman Rohaman salah seorang petani. Ia juga
sering melihat petugas penyuluh lapangan terjun langsung menemui kelompok
petani guna memberikan pemahaman. Sehubungan itu dirinya berharap agar PPL
tersebut dapat lebih lama lagi bertugas di wilayahnya. “PPL yang bertugas di
desa Sukasari ini kami nilai cukup bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya
dan dia dekat sekali dengan para petani,”Pungkasnya diamini para petani yang
lain.
Saat dikonfirmasi diruangan kerjanya Kamis [16/2] lalu
Kepala Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan, Ir. Hj. Triastami mengungkapkan
bahwa serangan hama/penyakit terhadap padi yang hampir rutin terjadi setiap
tahun dikarenakan ,kesadaran petani melakukan dini relatif masih kurang.
Kebanyakan para petani melakukan tindakan ketika sawahnya sudah terserang
penyakit,ungkapnya lebih jauh menanggapi hama yang saat ini sedang menyerang
para petani.
Ditempat terpisah Kepala Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana
Engkun Kursini merasa
betul-betul gembira dengan adanya gerakan penanggulangan hama yang telah
di lakukan baru-baru ini oleh pihak UPTD BP3K Kecamatan Ciwaru dan UPTD PTP3
Kecamatan Ciwaru beserta jajarannya turun kelapangan. “Saya ucapkan
banyak-banyak terimakasih kepada instansi terkait yang mana telah cepat tanggap
atas laporan masyarakat untuk menanggulangi hama yang ada di desa kami, dan
saya berharap masyarakat mau segera menanggulangi dan minta petunjuk PPL yang
telah ditugaskan di desa kami,”ujarnya kepada HR. [ACENG,S]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar