Ruang Kelas MI Muhammadiyah Segong |
Madrasah
Ibtida’iyah Muhamadiah Segong yang di pimpin Kepala Sekolah H.A. DURAHIP A.Md dibawah
naungan yayasan Pimpinan Daerah Muhamadiah Kabupaten Kuningan yang terletak di
desa Segong Kecamatan Karangkancana. Dua lokal ruangan kelas tampak memprihatinkan keadaannya di tambah
tidak punya kantor untuk guru-gurunya. Menurut keterangan H.Udin Solehudin S.Pd
dan Waryo tenaga honorer yang mengajar di sekolah itu bahwa atap bangunan
tersebut sudah rapuh karena di makan usia. “Kami sangat prihatin melihat
keadaan bangunan tempat kami bekerja karena bangunan ini sebetulnya sudah
rapuh,dan kacanya sudah pada pecah,kami berharap dari instansi terkait bisa
memperhatikan untuk bisa memperbaiki dua ruangan kelas yang telah tidak layak
lagi.”ujar mereka berdua kepada HR. ”Dan seperti yang bapa lihat sekarang
ruangan untuk guru pun sekolah ini tidak punya , saat ini guru-guru memekai
ruang kelas. Kami betul-betul kalau ngajarpun takut karena atap bangunan ini
rapuh pa,”kata H.UDIN menambahkan penuh harapan.
MI
Muhamadiyah ini salah satu sekolah yang murid-muridnya berfrestasi contohnya dari
cabang Olah Raga Vollyball, siswa MI ini Ikut bergabung dengan Team Kecamatan sebagai
utusan Kecamatan Karangkancana Untuk Tingkat Kabupaten dan dalam perlombaan
Calistung Siswa i MI ini di tahun 2010 menjadi juara III Tingkat Kecamatan.
Saat ini
jumlah siswa yang ada di MI Muhamadiyah Segong sebanyak 139 murid dan tenaga
pengajar/guru 13 orang hampir semua tenaga honor kecuali Kepala Sekolah nya
ujar H. Udin Solehudin, S.Pd guru pindahan dari AL-Azhar Kelapa Gading Jakarta yang telah 5
tahun pindah ke MI ini.
Memang
sangat wajar keprihatinan para guru ini kalau kita melihat langsung keadaan
bangunan yang betul-betul sudah tidak layak. Karena terlihat sekali kaca-kaca
jendela sudah pecah di sana sini. Seyogyanya pihak yayasan pun memperhatikan
keamanan para murid yang belajar di MI itu,karena kita khawatir melihat prestasi
anak-anak kita tidak di dukung dengan sarana dan prasarananya.Karena kalau kita
melihat upah para gurupun hanya mengandalkan dari dana BOS yang tidak seberapa.
“Saya minta kepada pemerintah daerah,profinsi maupun pusat untuk segera
mengalokasika D.A.K untuk sekolah kami ini,karena saat ini musim hujan
gentingnya pun sudah banyak bocor.”kata WARYO menerangkan lebih jauh kepada HR. [ACENG.SURYA].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar