Sabtu, 24 Maret 2012

Tidak Ada Konflik Kepentingan


Ir.Hj Triastami Kadis Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kab. Kuningan 
“Meskipun sama-sama memiliki target area, di lapangan tidak pernah ada konflik kepentingan antara Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Sebab pada hakekatnya kedua Dinas yang ada di Kab.Kuningan Jawa Barat ini semua menjalankan program anjuran dari Pemerintah Pusat.” Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab.Kuningan, Ir.Hj Triastami ketika ditemui HR di ruangan kerjanya pada 16/02 lalu. Hal itu Ia sampaikan guna menghindari terjadinya pemahaman yang berbeda terkait maraknya perkebunan tebu di wilayah Kec.Cidahu dan sekitarnya.

Ia mengakui, pihaknya terus dianjurkan pemerintah pusat melakukan peningkatan produksi beras nasional. Sehingga upaya intensif terus ditempuh jajarannya guna mengejar pencapaian yang diinginkan. Berbagai program penunjang keberhasilan juga terus digulirkan agar apa yang dihimbaukan pemerintah dapat direalisasi. “Kami memang memiliki target dalam setiap tahun berapa hektar lahan yang dapat ditanami padi,”Ucapnya.

Guna menempuh tujuan tersebut lanjut Triastami, di lapangan ditemukan beberapa hal yang perlu disikapi pihaknya. Salah satunya apa yang terlihat di wilayah Kec.Cidahu. Perkebunan tebu cukup signifikan menjamur di daerah tersebut. Namun demikian secara arif dirinya membantah jika pihak Dinas Pertanian merasa terusik dengan banyaknya lahan yang kini ditumbuhi perkebunan tebu. Ia menyadari peningkatan produksi tebu juga menjadi hal yang sama penting karena pemerintah memasang target Indonesia akan melakukan swasembada gula pada 2014 mendatang. “Sepanjang peralihan fungsi lahan orientasinya bagi kesejahteraan masyarakat petani tentunya kami tidak keberatan,”Tandasnya bijaksana.

Masih menurut Triasatami, solusi penting yang perlu dilakukan bersama, diantaranya para stakeholder mesti ikut berperan meminimalisir alih fungsi lahan pertanian yang tidak untuk kepentingan umum. Pengalihan fungsi yang hanya menguntungkan sekelompok orang saja yang lebih perlu kita sikapi. “Pembangunan rumah tumbuh salah satu contoh peralihan fungsi lahan yang cenderung keuntungannya hanya dinikmati segelintir orang,” Katanya mencontohkan.

Disamping hal itu, dengan ketersediaan lahan yang apa adanya seperti di Cidahu ini, Kepala Dinas Pertanian menganjurkan agar para petani memaksimalkan pemanfa’atan teknologi. Diharapkan dengan pemanfa’atan teknologi pertanian, hasil produksi pertanian akan maksimal sekalipun dalam lahan yang terbatas. Sebelum mengakhiri pembicaraan, Ia menyarankan agar para petani yang sampai sekarang tetap mengolah lahan sawahnya dengan tanaman padi, dapat mengoptimalkan jaringan irigasi kecil (kuartier) untuk mengefektifkan penggunaan air. Terbatasnya ketersediaan air di wilayah Cidahu bagi lahan sawah harus disiasati dengan tidak melakukan pemubaziran.“Jika ada sumber mata air yang debet volumenya memungkinkan, permintaan dibangun embung di wilayah Cidahu akan kita tinjau kembali,” Pungkasnya.(ACENG, S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar