|
“Meskipun sama-sama memiliki target area,
di lapangan tidak pernah ada konflik kepentingan antara Dinas
Pertanian,Peternakan dan Perikanan dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Sebab
pada hakekatnya kedua Dinas yang ada di Kab.Kuningan Jawa Barat ini semua
menjalankan program anjuran dari Pemerintah Pusat.” Demikian diungkapkan Kepala
Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab.Kuningan, Ir.Hj Triastami ketika
ditemui HR di ruangan kerjanya pada 16/02 lalu. Hal
itu Ia sampaikan guna menghindari terjadinya pemahaman yang berbeda terkait
maraknya perkebunan tebu di wilayah Kec.Cidahu dan sekitarnya.
Ia mengakui, pihaknya terus dianjurkan
pemerintah pusat melakukan peningkatan produksi beras nasional. Sehingga upaya
intensif terus ditempuh jajarannya guna mengejar pencapaian yang diinginkan.
Berbagai program penunjang keberhasilan juga terus digulirkan agar apa yang
dihimbaukan pemerintah dapat direalisasi. “Kami memang memiliki target dalam
setiap tahun berapa hektar lahan yang dapat ditanami padi,”Ucapnya.
Guna menempuh tujuan tersebut lanjut
Triastami, di lapangan ditemukan beberapa hal yang perlu disikapi pihaknya.
Salah satunya apa yang terlihat di wilayah Kec.Cidahu. Perkebunan tebu cukup
signifikan menjamur di daerah tersebut. Namun demikian secara arif dirinya
membantah jika pihak Dinas Pertanian merasa terusik dengan banyaknya lahan yang
kini ditumbuhi perkebunan tebu. Ia menyadari peningkatan produksi tebu juga
menjadi hal yang sama penting karena pemerintah memasang target Indonesia akan
melakukan swasembada gula pada 2014 mendatang. “Sepanjang peralihan fungsi lahan orientasinya bagi
kesejahteraan masyarakat petani tentunya kami tidak keberatan,”Tandasnya
bijaksana.
Masih menurut Triasatami, solusi penting
yang perlu dilakukan bersama, diantaranya para stakeholder mesti ikut berperan
meminimalisir alih fungsi lahan pertanian yang tidak untuk kepentingan umum.
Pengalihan fungsi yang hanya menguntungkan sekelompok orang saja yang lebih
perlu kita sikapi. “Pembangunan rumah tumbuh salah satu contoh peralihan fungsi
lahan yang cenderung keuntungannya hanya dinikmati segelintir orang,” Katanya
mencontohkan.
Disamping hal itu, dengan ketersediaan
lahan yang apa adanya seperti di Cidahu ini, Kepala Dinas Pertanian menganjurkan
agar para petani memaksimalkan pemanfa’atan teknologi. Diharapkan dengan
pemanfa’atan teknologi pertanian, hasil produksi pertanian akan maksimal
sekalipun dalam lahan yang terbatas. Sebelum mengakhiri pembicaraan, Ia
menyarankan agar para petani yang sampai sekarang tetap mengolah lahan sawahnya
dengan tanaman padi, dapat mengoptimalkan jaringan irigasi kecil (kuartier)
untuk mengefektifkan penggunaan air. Terbatasnya ketersediaan air di wilayah
Cidahu bagi lahan sawah harus disiasati dengan tidak melakukan pemubaziran.“Jika
ada sumber mata air yang debet volumenya memungkinkan, permintaan dibangun
embung di wilayah Cidahu akan kita tinjau kembali,” Pungkasnya.(ACENG, S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar